Program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat disambut Desa Ciharashas, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat dengan inovasi yang berkaitan dengan nilai tambah pada tanaman.
Tanaman katuk yang selama ini jarang dilirik dari sisi bisnis, dibudidayakan di lahan seluas 5000 meter persegi yang merupakan tanah kas desa.
Untuk memudahkan pengelolaannya Bumdes Syafaat Desa Ciharashas menjadi pengelola kebun katuk. Daun katuk yang dihasilkan, nantinya akn diolah menjadi suplemen, dinataranya untuk para ibu menyusui.
Bumdes Syafaat tidak sendiri. Badan Usaha Milik Desa ini telah menjalin kerjasama dengan PT Berkah Simani Argo Indonesia yang nantinya akan menampung daun katuk Desa Ciharashas untuk diajadikan bahan olahan suplemen.
Direktur Bumdes Syafaat, Mansyur Suryana mengatakan bahwa penanaman katuk ini menjadi fokusnya karena permintaan pasar saat ini sangat besar, sementara produksinya sangat minim. Tentu hal ini, kata Masyur menjadi prospek bisnis yang baik.
”Prosepknya bagus, permintaan saat ini sangat banyak sementar persediaan sedikit oleh karenanya dengan prospek tersebut, di lahan yang kami miliki akhirnya ditentukan untuk menanam katuk,” kata Mansyur, saat ditemui sebelum acara penanaman pohon katuk, Sabtu (04/10).
Melihat potensi pasar yag ada Kepala Desa Ciharashas Bandung Barat, Jafar Sidik, SIP,MIP, berharap agar hasil panennya kelak bisa maksimal karena katuk terbukti bisa menjadi bahan olahan untuk beragam kebutuhan bahan pangan, baik untuk suplemen pada manusia maupun pakan ternak.
”Mudah-mudahan program ini bisa berjalan lancar dan katuknya bisa tumbuh dengan baik sehingga daunya melimpah,” kata Jafar di sela-sela peresmian penanaman katuk.
Ia juga mengatakan bahwa pengelolaan lahan katuk ini oleh Bumdes semata-mata untuk kepentingan masyarakat Desa Ciharashas.
Di tempat yang sama, Camat Cipeundeuy Agus Ganjar Hidayat mengatakan bahwa pihaknya memberi supporting. Ia juga berharap pohon katuk yang ditanam memberi kemanfaatan terhadap masyarakat.
”Ya kami hadir di sini hanya memberi supporting agr program ketahanan pangan ini dilaksanakan dengan baik. Tentunya kami berharap bahwa penanaman katuk ini bisa memberi kemanfaatan pada masyarakat,” ungkap Agus.
Sementara itu Direktur lapangan PT Berkah Simani Agro Indonesia, Ali Sodikin mengatakan, pihaknya akan menampung daun katuk dari Desa Ciharashas untuk kemudian dibuat konsentrat untuk penyubur susu sapi.
”Kami juga sedang melakukan treatmen untuk pembuatan susu untuk ibu menyusui yang nantinya dapat diminum langsung dalam bentuk scahet,” kata Ali.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah mengandeng IPB dan UGM dalam melahirkan produk-produk tersebut.
Untuk menghasilkan tanaman yang maksimal, Bumdes Syafaat telah mempercayakan perawatan tanaman pada sejumlah warga yang ditunjuk untuk emelihara tanaman katuk di lahan seluas 5000 meter persegi tersebut.
Acara penanaman pohon katuk yang berlangsung di lokasi tanah bersengked tersbut, dihadiri pula oleh Kapolsek Cipeundeuy, AKP Suandi, Koordinator Pendaming Desa Kabupaten Bandung Barat, Fadio Firlan, tokoh pemuda dan masyarakat serta para Ketua RT dan RW.
Share this: